PROSPEK PERDAGANGAN UDANG INDONESIA
Abstract Views: 1188 | PDF Downloads: 3321
Abstract
Udang merupakan komoditas unggulan yang mempunyai nilai ekspor terbesar sekitar 21% dari perdagangan dunia hasil perikanan. Untuk Indonesia udang merupakan komoditi ekspor andalan dan sumber perolehan devisa mengingkat sekitar 50% dari total ekspor hasil perikanan bersumber dari komoditas ini.
Di pasar internasional posisi udang Indonesia semakin tertinggal, karena beberapa pasar utama yang dulu dikuasai oleh udang dari Indonesia seperti Amerika Serikat dan Jepang saat ini telah dikuasai oleh udang dari Vietnam, Thailand, dan Cina. Sebelumnya Indonesia selalu menjadi pemasok utama untuk negara-negara tersebut. Penyebab terjadinya penurunan pasokan dan daya saing udang Indonesia karena tidak efisiennya usaha budidaya udang di dalam negeri akibat buruknya infrastruktur dan maraknya pungutan liar di lapangan.
Sementara itu infrastruktur budidaya udang Thailand lebih bagus, jalan raya ke lokasi budidaya beraspal mulus dan disediakan listrik dengan harga subsidi serta insentif lain yang dapat meningkatkan produktivitas produksi udang negara tersebut.
Amerika Serikat mengenakan bea masuk anti dumping terhadap enam negara pemasok udang antara lain Thailand, Cina, Vietnam, India, Ekuador, Brazil sejak tahun 2004. Kondisi ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk merebut pasar di Amerika Serikat jika dapat meningkatkan daya saingnya.References
Infofish periode Januari 2006, Biro Pusat Statistik 2006
Direktorat Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan. Ditjen Daglu Departemen Perdagangan RI. Profil Udang Indonesia Tahun 2006
Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Info Aktual. Mei 2006
Bob Widjahartono. Pengamat Ekonomi/Bisnis dan Pasar. FE Usakti/Unpar
Pengenaan UU Anti Dumping dan Mitra Dagang. 2005
Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Intisari Sidang Global Shrimp. Oktober 2006
Copyright (c) 2018 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.