REVIEW KEBIJAKAN PERPAJAKAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN EKSPOR HASIL INDUSTRI PERHIASAN
Abstract Views: 452 | PDF Downloads: 750
Abstract
Industri perhiasan baik yang terbuat dari emas perak maupun dari batuan mulia memiliki kontribusi terhadap total industry nasional yaitu sekitar 4,76% dari total output produksi nasional dan dari sisi penyerapan tenaga kerja nasional dapat menyerap sekitar 0,44%. Perkembangan ekspor produk perhiasan dalam waktu lima tahun terakhir menunjukkan tren nilai ekspor yang cenderung menurun. Pada tahun 2001 nilai ekspor mencapai US$ 491 juta dan pada tahun 2005 hanya sekitar US$ 263 juta. Pangsa Ekspor Indonesia dipasar dunia masih relative kecil yaitu sekitar 0,3% dari total ekspor dunia yang mencapai US$ 20,9 miliar.
Menurunnya nilai ekspor perhiasan lima tahun terakhir diindikasikan akibat menurunnya daya saing komoditas tersebut yang antara lain diakibatkan mutu yang rendah, desain yang tidak mengikuti tren pasar dunia serta harga yang tidak kompetitif. Kurangnya kegiatan promosi dan pameran serta iklim usaha yang tidak mendukung turut serta menurunkan market share komoditas ini di pasar dunia. Potensi berupa tenaga kerja yang banyak, sumber bahan baku yang tersedia serta pasar yang masih terbuka lebar memungkinkan untuk lebih mengembangkan sektor ini melalui peningkatan comparative advantage serta meningkatkan efisiensi serta spesialisasi produksi disamping meningkatkan frekuensi event promosi dengan mengundang pelaku usaha dari manca negara. Hal tersebut pada gilirannya dapat melihat posisi negara-negara pesaing, terutama produsen utama produk perhiasan untuk dapat mengetahui tingkat daya saing produk perhiasan Indonesia di pasar global.References
Badan Pengembangan Ekspor Nasional Departemen Perdagangan Commodity Profile Jewllery, 1993
Bdan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan, Pengaruh Instrumen Perpajakan Dalam Peningkatan Daya Saing Industri, 2002
Badan Pusat Statistik, Statistik Industri Besar dan Sedang BPS, 1999-2005
Badan Pengembangan Ekspor Nasional dan Dinas Perindag Kalsel, Pengembangan Teknologi, Desain dan Packaging Produk Perhiasan, 2005
Departemen Keuangan, Kumpulan Kebijakan dan Peraturan Tahun 2002-2005
Departemen Perindustrian, Diagnosa Kluster Industri Kecil dan Menengah (IKM), 2004
Departemen Perindustrian, Pengembangan Klaster Industri, Antara Teori dan Praktek, Jakarta 2000
Porter, ME, The Competitive Advantage of Nations, The Free Press New York 1990
Porter, ME, The Competitive Advantage, Anglomeration, Economies and Regional Policy, International Regional Science Review; 19, 85-90, 1996
Copyright (c) 2018 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.