INTEGRASI HARGA DAGING SAPI DI PASAR DOMESTIK DAN INTERNASIONAL

  • Ahmad Zainuddin Institut Pertanian Bogor
  • Ratna Winandi Asmarantaka Institut Pertanian Bogor
  • Harianto Harianto Institut Pertanian Bogor
DOI: https://doi.org/10.30908/bilp.v9i2.4
Abstract Views: 2905 | PDF Downloads: 3970

Downloads

Download data is not yet available.
  
Keywords: Integrasi Pasar, Daging sapi, Perubahan harga, Market Integration, Beef, Price Change

Abstract

Permintaan daging sapi di Indonesia yang terus meningkat menyebabkan kesenjangan antara produksi dan konsumsi semakin melebar. Kelebihan permintaan tersebut dipenuhi oleh daging sapi impor yang menyebabkan harga daging sapi domestik mengikuti pergerakan harga daging sapi impor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar daging sapi Indonesia dan dunia (respon harga daging sapi domestik terhadap perubahan harga internasional/dunia). Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data bulanan harga retail daging sapi di Indonesia dan harga daging sapi internasional (periode 2009-2013). Analisis data menggunakan model Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan terjadi integrasi antara harga daging sapi di pasar domestik dan dunia dalam jangka panjang dan jangka pendek. Hal ini berimplikasi terhadap stabilitas harga daging sapi Indonesia tergantung pada harga daging sapi di pasar dunia. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan perlu menerapkan kebijakan stabilitas harga daging sapi agar konsumen dapat menjangkau harga daging sapi yang terus meningkat serta produsen juga tidak dirugikan.

 

The increasing demand of beef in Indonesia has broadened the gaps between production and consumption. This excess demand is solved by importing beef which consequently makes the price of domestic beef follows the imported ones. This research aims to analyze the integration of beef market in Indonesia compared to the world market (as a response of domestic beef prices against the international/world price changes). The study used secondary data including the monthly retail price of beef in Indonesia and international beef prices during 2009-2013. Data analysis used was Vector Error Correction Model (VECM). The result shows that there is price integration between domestic beef market and the world market in the long and short run. It gives an implication to the stability of Indonesian beef price which depends heavily on the world market’s price. It is necessary that the government through the Ministry of Trade implement a policy of beef price stability so that the consumers will be able to purchase beef even the price keeps increasing and the producers will not lose the market.

Author Biographies

Ahmad Zainuddin, Institut Pertanian Bogor
Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
Ratna Winandi Asmarantaka, Institut Pertanian Bogor
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Harianto Harianto, Institut Pertanian Bogor
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen

References

Ajija S, Setianto D, Primanti M. (2011). Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat.

Asmarantaka, R.W. (2009). Pemasaran Produk-produk Pertanian. Bunga Rampai Agribisnis: Seri Pemasaran. Bogor: IPB Press.

Asmarantaka, R.W. (2012). Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor: Departemen Agribisnis FEM IPB.

Badan Pusat Statistik. (2014). Statistik Harga Konsumen Pedesaan di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Diakosavvas, D. (1995). How Integrated are World Beef markets? The Case of Australian and U.S. Beef Markets. Agricultural Economics. Vol. 12 (2), pp. 37-53.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. (2013). Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan (Livestock and Animal Health Statistics) 2012. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Enders, Walter. (1995). Applied Econometric Time Series. New York: John Wiley & Sons.

Engle, Robert F. & Clive W.J. Granger (1987), “Co-integration and error correction: representation, estimation, and testing”, Econometrica. Vol. 55, pp. 251-276.

Firdaus, M. (2011). Aplikasi Ekonometrika untuk Data Panel dan Time Series. Bogor: IPB Press.

Food and Agriculture Organization (FAO). (2014). Trade Yearbook. Rome: Food and Agriculture Organization.

Fossati, Sebastian; Lorenzo & Rodriguez. (2012). Regional and International Market Integration Of A Small Open Economy. Journal of Applied Economics. Vol. 10 (1), pp. 77-98.

Goodwin, B.K., & T.C. Schroeder. (1991). Cointegration Test and Spatial Price Linkage in Regional Cattle Markes. American Journal of Agricultural Economics. Vol. 73 (2), pp. 452-464.

Granger, C.W.J. (1969). "Investigating Causal Relationships by Econometric Models and Cross Spectral Methods." Econometrica, Vol. 37 (1), pp. 424-438.

Gujarati, Damodar. (2004). Basics Econometrics, Fourth Edition. United State: The McGraw Hill Companies.

Harmini, Asmarantaka, R.W., & Atmakusuma, Y. (2011). Model Dinamis Sistem Ketersediaan Daging Sapi Nasional. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 12 (1), pp.130-148.

Ilham, N. (2006). Analisis Ekonomi dan Strategi Pencapaian Swasembada Daging 2010. Makalah dipresentasikan pada pertemuan Koordinasi Teknis Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia Ditjen Peternakan, Bogor 27 April 2006.

Ilham, N. (2009). Kelangkaan Produksi Daging: Indikasi dan Implikasi Kebijakannya. Analisis Kebijakan Pertanian. Vol. 7 (1), pp. 43-63.

Istiqomah, N.S. (2014). Kerjasama Australia-Indonesia dalam Bidang Ekspor Impor Daging Sapi. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.

Kementerian Perdagangan RI. (2014). Statistik Harga Internasional 2008-2013. Diunduh tanggal 05 September 2014 dari http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/prices/international-price-table?year=2013.

Kusriatmi. (2014). Dampak Kebijakan Swasembada Daging Sapi Terhadap Kinerja Ekonomi Subsektor Peternakan di Indonesia. Disertasi. Bogor : Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Maraya, G.Q. (2013). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Impor Daging Sapi di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Negassa, A., R. Meyers & E. G. Maldhin (2003), “Analyzing the Grain Market Efficiency in Developing Countries: Review of Existing Methods and Extensions to the Parity Bound Model,” Market Trade and Institutions Division, Discussion Paper 63.

Pulungan, R.E. (2014). Dampak Kebijakan Indonesia Membatasi Kuota Impor Daging Sapi dari Australia. Jom FISIP. Vol. 1 (2), pp. 1–10.

Ravallion. (1986). Testing Market Integration. American Journal of Agricultural Economics. Vol. 68 (1), pp. 102-109.

Rosadi, Dedi. (2012).Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.

Sutawi. (2007). Kapita Selekta Peternakan. Malang: UMM Press.

Tomek, William. & Kenneth Leon Robinson. (1990). Agricultural Product Prices. London: Cornell University Press.

Tseuoa T. (2011). Impact of ASEAN Australia and New Zealand Free Trade Agreement on Beef Industry in Indonesia. Thesis. Bogor: Graduate School of Bogor Agricultural University.

Widarjono A. (2012). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Ekonisia.

Yustiningsih, F. (2012). Analisa Integrasi Pasar dan Transmisi Harga Beras Petani-Konsumen di Indonesia. Tesis. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Published
2015-12-31
How to Cite
Zainuddin, A., Asmarantaka, R. W., & Harianto, H. (2015). INTEGRASI HARGA DAGING SAPI DI PASAR DOMESTIK DAN INTERNASIONAL. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 9(2), 109-128. https://doi.org/10.30908/bilp.v9i2.4
Section
Articles