ANALISIS PENENTUAN PELABUHAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA: APLIKASI METODE ECKENRODE

  • Aziza Rahmaniar Salam Kementerian Perdagangan
DOI: https://doi.org/10.30908/bilp.v8i1.83
Abstract Views: 1427 | PDF Downloads: 2212

Downloads

Download data is not yet available.
  
Keywords: Impor, Hortikultura, Kriteria Pelabuhan, Import, Horticulture, Port Criteria

Abstract

Tulisan ini mengkaji kriteria pelabuhan impor sebagai pintu masuk produk hortikultura. Metode analisis yang digunakan adalah metode pembobotan Eckenrode yaitu metode pembobotan yang digunakan untuk menentukan derajat kepentingan dari setiap kriteria yang ditetapkan dalam pengambilan keputusan. Dengan metode tersebut diperoleh hasil bahwa kriteria utama dari pelabuhan yang dapat dijadikan sebagai pintu masuk impor produk hortikultura adalah (1) kriteria keamanan, ketahanan, dan pelayanan pelabuhan, (2) kriteria ketersediaan sumber daya manusia, (3) kriteria fasilitas pelabuhan laut, (4) kriteria proteksi terhadap produk lokal, dan (5) kriteria wilayah perairan untuk pelabuhan laut. Kriteria pelabuhan tersebut dapat dijadikan rujukan bagi pengambil keputusan untuk menentukan pelabuhan yang akan ditetapkan sebagai pintu masuk impor produk hortikultura. Diharapkan bahwa beberapa pelabuhan seperti Belawan, Tanjung Perak, Batu Ampar, Soekarno Hatta dan Bitung dapat memenuhi kriteria sebagai pelabuhan impor dengan meningkatkan fasilitas pelabuhan laut dan wilayah perairan untuk pelabuhan laut, diantaranya fasilitas untuk tempat sandar kapal, pengembangan pelabuhan dan tempat karantina.

 

This paper studies the criteria for determining port of the imported horticultural products. The study uses Eckenrode weighting analysis to indicate the degree of the importance of each of the selected criteria. The results find that the main criteria of the port to be eligible as an entrance point of the imported horticultural products are (1) Security, Resilience, and Service Ports, (2) Human Resource Availability, (3) Seaport Facilities, (4) Protection Against Local Products, and (5) Port Inland Sea Region. This paper suggests that several ports, namely, Belawan, Tanjung Perak, Batu Ampar, Soekarno Hatta and Bitung are qualified if these ports are able to increase facilities of sea ports and marine waters for sea ports which include facilities to berth the ship, port development and the place of quarantine.

Author Biography

Aziza Rahmaniar Salam, Kementerian Perdagangan
Pusat Kebijakan Kerjasama Perdagangan Internasional, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan

References

Badri. S. (2012). Asesmen Kualitas Pelayanan Berdasarkan Ekspektasi Pelanggan Dengan Teknik Pembobotan Eckenrode (Studi Kasus PLN UPJ-PEDAN). Klaten: Universitas Widya Dharma. Diunduh Tanggal 19 Februari 2014 dari http://journal.unwidha.ac.id/index.php/p enelitian/article/view/209.

Bossche. M., et al. (2012). India port Sector Policy Review, Study Policy papers, case study and capita selecta draft report. Rotterdam : World Bank. Diunduh tanggal 19 februari 2014 dari http://www.cris.org.in/NTDPCWEB/Ho me/World%20Bank%20Papers%20on %20Port%20Sector%20by%20Marten %20van%20den%20Bossche_submitte d%20to%20the%20Govt%20on%20Au g%209,2012.pdf.

Kementerian Keuangan. (2012). Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI). Jakarta: Kementerian Keuangan.

Danandjojo. I. (2011). Analisis Pemilihan Pelabuhan Yang Terbuka untuk Perdagangan Luar Negeri di Indonesia Bagi Komoditas Minyak dan Gas Bumi. Jurnal Laut Kementerian Perhubungan, Vol. 13 No. 3. Diunduh Tanggal 10 Maret 2014 dari http://jurnal.litbangdanpustakadephub.g o.id/index.php/jurnallaut/article/view/82/ 73.

Hutagalung. (2013). Permasalahan pada Pelabuhan Tanjung Priok. Diunduh tanggal 16 Juli 2013 dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j& q=http%3A%2F%2Frepository.binus.ac .id%2Fcontent%2Fs0402%2Fs040278 311.pdf&source=web&cd=1&cad=rja&v ed=0CCUQFjAA&url=http%3A%2F%2 Frepository.binus.ac.id%2Fcontent%2F S0402%2FS040278311.pdf&ei=xxr2Uf KgJ86Trgf4s4GoDA&usg=AFQjCNE1n ruN6q3IJRUVEYL1MFaXxrn7Ag&bvm =bv.49784469,d.bmk

Kementerian Perhubungan. (1996). Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang Kepelabuhanan. Jakarta: Kementerian Perhubungan.

Kementerian Perdagangan (2012). Press Release Kementerian Perdagangan Februari 2012. Jakarta: Kementerian Perdagangan.

Kementerian Perhubungan. (2013). Fasilitas Pelabuhan Tanjung Priok. Diunduh tanggal 16 Juli 2013 dari www.dephub.go.id/files/media/file/25% 20pelabuhan/tanjung20%priok.pdf

Ma’arif, M.S. dan H. Tanjung. (2003). Manajemen Operasi. Jakarta: PT Grasindo.

Pardo. G. I (2010). The Challenge of Implementing Domestic trade Policy Measures : The Columbia ports of Entry Case. ICTSD Information Note No. 3. Diunduh tanggal 19 Februari 2014 dari http://ictsd.org/downloads/2010/10/cas e_brief_colombia-ports_v5-1.pdf.

PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero). (2011). Annual Report : Energizing Trade. Energizing Indonesia. Jakarta: PT. Pelabuhan Indonesia II.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Perdagangan (Pusdatin). (2012). Data Impor periode 2007 – 2011. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Perdagangan.

Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri BPPKP Kementerian Perdagangan. (2012). Kajian Kebijakan Penentuan Pelabuhan Tertentu Sebagai Pintu Masuk Impor Produk Tertentu. Jakarta: Kementerian Perdagangan.

Suprihatini. R., et al. (2004a). Selera Pasar Teh Rusia Terhadap Teh Hitam Orthodox Curah. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA, Volume 4 No. 2. Bali: Universitas Udayana. Diunduh tanggal 19 Februari 2014 dari http://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/arti cle/viewFile/4054/3043.

Suprihatini. R. (2004b). Perkembangan dan Pemilihan Prioritas Jenis Industri Hilir Teh Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA, Volume 4 No. 3. Bali: Universitas Udayana. Diunduh tanggal 19 Februari 2014 dari http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/searc h.html?act=tampil&id=3831&idc=35.

Suyono. (2005). Shipping: Pengangkuan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Jakarta: PPM Jakarta.

Winardi. W. (2013). Dampak Pembatasan Impor Hortikultura Terhadap Aktivitas Perekonomian, Tingkat Harga dan Kesejahteraan. Jakarta : Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Diunduh tanggal 10 Maret 2014 dari http://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnalekonomi/ Documents/WisnuWinardi. pdf

The Office of Law Enforcement of USA. (2013). US FISH and Wildlife Regulation. Diunduh tanggal 6 Maret 2014 dari http://www.fws.gov/le/commercialwildlife- shipment.html.

Published
2014-07-31
How to Cite
Salam, A. R. (2014). ANALISIS PENENTUAN PELABUHAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA: APLIKASI METODE ECKENRODE. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 8(1), 1-24. https://doi.org/10.30908/bilp.v8i1.83
Section
Articles