VOLATILITAS DAN TRANSMISI HARGA DAGING SAPI DI INDONESIA: STUDI KASUS DI JAKARTA, BANDUNG, SEMARANG DAN SURABAYA
Abstract Views: 1893 | PDF Downloads: 1069
Abstract
Abstrak
Daging sapi merupakan salah satu komoditas strategis dengan harga yang cukup berfluktuasi. Fluktuasi harga daging sapi dapat berpengaruh terhadap produsen, konsumen, dan industri pengolahan daging sapi skala kecil. Besarnya perubahan harga daging sapi yang terjadi di suatu pasar dapat memengaruhi pasar lainnya dan dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan suatu pasar. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji volatilitas dan transmisi harga daging sapi di sentra konsumen Jakarta dan sentra produsen Bandung, Semarang dan Surabaya. Data yang digunakan adalah data harian daging sapi. Volatilitas harga harian daging sapi dianalisis dengan menggunakan model GARCH dan transmisi harga dikaji dengan menggunakan model VAR/VECM. Hasil kajian menunjukkan bahwa hanya harga daging sapi Jakarta yang memiliki volatilitas rendah namun persisten dalam jangka panjang. Perubahan harga daging sapi ditransmisikan dua arah dari Jakarta ke Bandung dan Semarang, dan hanya searah dari Jakarta ke Surabaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa upaya stabilisasi harga daging sapi dapat dilakukan dengan menjaga ketersediaan daging sapi baik melalui impor (jangka pendek dan menengah) maupun upaya penyediaan bibit sapi dan sapi potong lokal dalam jangka panjang. Iklim usaha daging sapi yang kompetitif juga diperlukan agar ketidaksesuaian perubahan harga antar pasar dapat dikurangi.
Kata Kunci: Daging Sapi, Volatilitas, GARCH, Vector Auto Regression, Stabilisasi Harga
Abstract
Beef is one of the strategic commodities with fairly fluctuating prices. Fluctuations in beef prices could affect producers, consumers, and small-scale beef processing industries. The magnitude of changes in beef prices that occur in a market could affect other markets and could be used to determine the strength of a market. The purpose of this paper is to examine the volatility and transmission of beef prices in the consumer centers of Jakarta and the production centers of Bandung, Semarang and Surabaya. The data used is the daily data of beef. Daily price volatility of beef was analyzed using the GARCH model and price transmission was assessed using the VAR/VECM model. The results of the study show that only Jakarta beef prices have low volatility but are persistent in the long term. Changes in beef prices are transmitted in two directions from Jakarta to Bandung and Semarang, and only in one direction from Jakarta to Surabaya. The results of the analysis show that efforts to stabilize beef prices could be carried out by maintaining the availability of beef either through import (short and medium term) or efforts to provide cattle seeds and local beef cattle in the long term. A competitive beef business climate is also needed so that discrepancies in price changes between markets could be reduced.
Keywords: Beef, Volatility, GARCH, Vector Auto Regression, Price Stabilisation
JEL Classification: F12, F13, F15
References
Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi: Berdasarkan Hasil Susenas Maret 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Berita Bojonegoro. (2015, August 24). Pedagang Bakso Keluhkan Naiknya Harga Daging Sapi. https://beritabojonegoro.com/read/426-pedagang-bakso-keluhkan-naiknya-harga-daging-sapi.html
Burhani, F. J., & Fariyanti, A. (2013). Analisis Volatilitas Harga Daging Sapi Potong Dan Daging Ayam Broiler Di Indonesia. Forum Agribisnis : Agribusiness Forum, Vol 3(2), pp. 129–146.
Ceballos, F., Hernandez, M. A., Minot, N., & Robles, M. (2016). Transmission of Food Price Volatility from International to Domestic Markets: Evidence from Africa, Latin America, and South Asia. Dalam M. Kalkuhl, von
B. Joachim, & M. Torero (Eds.). Food Price Volatility and Its Implications for Food Security and Policy (p. 620). Switzerland: Springer International Publishing.
DetikFinance (2015, August 23). Harga Daging Sapi Melambung, Penjualan Bakso Anjlok 80%. Diunduh tanggal 10 Maret 2020 dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2998693/harga-daging-sapi-melambung-penjualan-bakso-anjlok-80
Dewi, I., Nurmalina, R., Adhi, A.K., Brummer, B. (2017). Price Volatility Analysis in Indonesian Beef Market. Makalah disajikan pada 2nd International Conference on Sustainable Agriculture and Food Security: A Comprehensive Approach pada tanggal 12-12 Oktober 2015 di Universitas Padjajaran, Bandung.
Firmansyah, Afriani, H., Paiso, W.A. (2021). Analisis Volatilitas Harga Daging Sapi Sebelum Sampai Dan Sesudah Hari besar Agama di Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol. 21(1), pp. 365-371.
Hakim, D.B., Komalawati, & Difah, D.A. (2020). Estimating Asymmetric Price Transmission in the Indonesian Beef Market. J.ISSAAS, Vol. 26(2), pp. 42-53
Juanda, B. & Junaidi. (2012). Ekonometrika Deret Waktu: Teori & Aplikasi. Bogor: IPB Press.
Komalawati, K., Asmarantaka, R. W., Nurmalina, R., & Hakim, D. B. (2018). Dampak Volatilitas Harga Daging Sapi terhadap Industri Pengolahan Daging Sapi Skala Mikro di Indonesia. Pangan, Vol. 27(1 April 2018), pp. 9–22.
Komalawati, Asmarantaka, R. W., Nurmalina, R., & Hakim, D. B. (2019). Modeling price volatility and supply response of Beef in Indonesia. Tropical Animal Science Journal, Vol.42(2), pp. 159–166.
Kontan. (2013, January 23). Kenaikan harga daging sapi tekan penjual bakso. Diunduh tanggal 10 Maret 2020 dari https://industri.kontan.co.id/news/kenaikan-harga-daging-sapi-tekan-penjual-bakso.
Kusriatmi. (2014). Dampak Kebijakan Swasembada Daging Sapi terhadap Kinerja Ekonomi Subsektor Peternakan di Indonesia. Disertasi. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Meyer, J., & von Cramon-Taubadel, S. (2004). Asymmetric price transmission: A survey. Journal of Agricultural Economics, Vol. 55(3), pp. 581–611.
Miftahuljanah, Sukiyono, K., Asriani, P.S. (2020). Volatilitas dan Transmisi Harga Cabai Merah Keriting Pada Pasar Vertikal Di Provinsi Bengkulu. Jurnal Agro Ekonomi, Vol. 38(1), pp. 29-39.
Nicholson, W. (1995). Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya: Terjemahan dari Intermediate Microeconomics. Jakarta: Binarupa Aksara.
Nuryati, Y., & Rostiani, M. (2017). Upaya Stabilisasi Harga Daging Sapi. Badan Pengkajian Dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kemendagri, Vol. V(03), pp. 13–16.
Pagala, M.A.Y., Hadayani, Kalaba, Y. (2017). Analisis Struktur Bawang Merah Varietas Lembah Palu di Kabupaten Sigi. J. Agroland, Vol. 24(2), pp.128-137.
Pipit, Pranoto, Y.S., Evahelda. (2019). Analisis Volatilitas Harga Daging Sapi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA), Vol. 3(3), pp. 619-630.
Prastowo, N. J., Yanuarti, T., & Depari, Y. (2008). Working Paper: Pengaruh Distribusi Dalam Pembentukan Harga Komoditas dan Implikasinya Terhadap Inflasi. Jakarta: Bank Indonesia.
Pulungan, R. E. (2014). Dampak Kebijakan Indonesia Membatasi Kuota Impor Daging Sapi dari Australia. JOM FISIP, Vol. 1(2), pp. 1–10.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. (2020). Buku Outlook Komoditas Peternakan Daging Sapi. Jakarta:
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementan.
Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri. (2015). Kajian Efektivitas Kebijakan Impor Produk Pangan Dalam Rangka Stabilisasi Harga. Diunduh tanggal 8 Juni 2017 dari http://bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Kajian_Efektivitas_Kebijakan_Impor_Produk_Pangan_dalam_Rangka_Stabilisasi_Harga.pdf
Risenasari, H. (2013). Analisis Peranan Kemitraan terhadap Rantai Nilai Sapi Potong Peternakan Rakyat di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Rusdiana, S. & Maesya, A. (2017). Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Pangan di Indonesia. Agriekonomika, Vol. 6(1): pp. 12-25.
Sahara, Utari, M.H., Azijah, Z. (2019). Volatilitas Harga Bawang Merah di Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol. 13(2), pp. 309-336.
Septiyarini, D., Sahbudin, Sulaiman, S.H., Yurisinthae, E. (2020). Integrasi Pasar Daging Sapi menggunakan Metode Vector Error Correction Model (VECM). Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan, Vol. 5(2), pp. 60-72.
Simatupang, P. (1999). Industrialisasi Pertanian sebagai Strategi Agribisnis dan Pembangunan Pertanian. Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi.
Soetriono, S., Hapsari, T.D., Muhlis, A. (2020). Pemodelan Usaha Ternak Kambing Senduro menuju Penguatan Kelembagaan Korporasi di Kabupaten Lumajang. Livestock and Animal Research, Vol. 18(3), pp. 229-239.
Sukmawati D. (2017). Pembentukan harga cabai merah keriting (Capsicum annum L) dengan analisis harga komoditas di sentra produksi dan pasar induk (studi kasus pada sentra produksi cabai merah keriting di Kecamatan Cikajang, pasar induk Gedebage, pasar induk Caringin dan pasar induk Kramat Jati). Mimbar Agribisnis, Vol. 1(1), pp. 79-84.
Tawaf, R. (2018) Usaha Pembiakan Sapi Potong Pola Kemitraan antara Korporasi dengan Peternak Rakyat. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 20(1), pp. 45-56.
Yusufadisyukur, E.O., von Cramon-Taubadel, S., Suharno, Nurmalina, R. (2020). Market Integration and Price Transmission of Beef in the Archipelagic State: The Case of the Provinces in Indonesia. Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 17(3), pp. 265-273.
Zainuddin, A., Asmarantaka, R.W., & Harianto. (2015a). Integrasi Harga Daging Sapi di Pasar Domestik dan Internasional. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol. 9(2), pp. 1-10.
Zainuddin, A., Asmarantaka, R.W., & Harianto. (2015b). Perilaku Penawaran Peternak Sapi di Indonesia dalam Merespon Perubahan Harga. Jurnal Agribisnis Indonesia, Vol. 3(1), pp. 1-10.
Copyright (c) 2021 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.