Analisis Penentuan Negara Tujuan Ekspor Kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan dengan Pendekatan Location Quotient
Main Article Content
Abstract
Negara yang memiliki keunggulan daya saing industri akan memiliki pangsa pasar yang besar di antara negara lain di kawasan tersebut, jika negara tersebut dapat dengan tepat menentukan Negara Tujuan Ekspor (NTE). Namun jika penetapan negara tujuan ekspor kurang tepat, terutama untuk negara yang memiliki keunggulan daya saing produk yang sama, maka produk yang masuk ke akan berkompetisi dengan produk domestik NTE sehingga pangsa pasar tidak optimal. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk mempelajari penentuan NTE di suatu kawasan dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ), dengan menganalisis penentuan lokalisasi industri suatu jenis produk di kawasan Asia Tenggara dan Selatan berdasarkan LQ. Hasil dari penelitian menunjukkan produksi tanaman dan hewan, dari negara yang diteliti tidak ada yang berpotensi sebagai NTE karena semuanya memiliki LQ > 1 yang mengindikasikan bahwa produksi domestik jauh lebih besar dibandingkan konsumsi domestik. Justru semua negara dalam lingkup penelitian ini akan mengeskpor sebagian kelebihan produksinya. Kamboja (nilai LQ = 0,31), Myanmar (0,51), Vietnam (0,92), India (0,94), dan Filipina (0,96) berpotensi menjadi NTE bagi negara pengekspor yang memiliki keunggulan di industri produk makanan. Bagi negara pengekspor hasil industri kayu dan produk dari kayu, dapat menjadikan Myanmar (0,43), Thailand (0,88), India (0,93), Filipina (0,95), Pakistan (0,98), dan Kamboja (0,99) sebagai NTE. Kamboja (0,24), Myanmar (0,38), Filipina (0,58), Pakistan (0,67), dan Sri Lanka (0,97) berpotensi menjadi NTE bagi negara pengekspor hasil industri bahan kimia dan produk kimia. Bagi negara pengekspor hasil industri furniture, dapat menjadikan Kamboja (0,02), Myanmar (0,32), Filipina (0,36), Thailand (0,66), India (0,98) sebagai NTE. Kegiatan kreatif, seni dan hiburan semua negara dalam lingkup penelitian sangat berpotensi sebagai negara tujuan ekspor dari yang paling potensi adalah Myanmar (0,05), Vietnam (0,07), Pakistan (0,11), Sri Lanka (0,12), Filipina (0,13), Thailand (0,18), India (0,23), dan Kamboja (0,26).
Article Details
References
Food and Agriculture Organization (FAO), 2023. “India at a glance”. www.fao.org/india/fao-in-india.
Food and Agriculture Organization (FAO), 2023. “Pakistan at a Glance”. www.fao.org/ pakistan/our-office/.
Food and Agriculture Organization (FAO), 2023. “Sri Lanka at a glance”. www.fao.org/india/ fao-in-sri-lanka.
Franceschi, F., et. al., 2009. “A Note on New Measures of Agglomeration and Specialization”. University of Waterloo, Ontario.
Goodwin, K., 2023, Summary of Property Metrics: How the Location Quotient Works, (https://propertymetrics.com/blog/location-quotient/).
International Labour Organization (ILO), 2023. https://ilostat.ilo.org/
International Trade Centre (ITC), 2022. https://www.trademap.org/.
Jati, K., Salam, A., R., 2021. “Peran Perwakilan Perdagangan dalam Mendukung UMKM di Pasar Ekspor”. Warta Pengkajian Perdagangan, Volume I, No. 19,
Jumiyanti, K. 2018. “Analisis Location Quotient dalam Penentuan Sektor Basis dan Non-Basis di Kabupaten Gorontalo” Gorontalo Development Review, vol. 1.
Ministry of Chemicals and Fertilizers of India, 2021. “Chemical and Petrochemical Statistics at a Glance”.
Pominovaa, Mariya, et al., 2022, “The Stability of Location Quotients”, The Review of Regional Studies.
Porter, M. E., 1998. “Clusters and the New Economics of Competition”, in Harvard Business Review, Vol. 76, Issue 6.
Priana, W. 2016. “Economic Growth Model Location Quotient (LQ) in East Java Province”, JIEP-Vol. 16, No 1.
Ricci, L.A., Trionfetti, F. 2014. “Evidence on productivity, comparative advantage, and networks in the export performance of firms”. International Monetary Fund, Research Department
Sen, K. 2019. “Structural Transformation around the World: Patterns and Drivers” Asian Development Review, vol. 36, no. 2, pp. 1–31.
Strotebeck, F., 2010, The Location Quotient: Assembly and Application of Methodological Enhancements, Munich Personal RePEc Archive, MPRA Paper No. 47988.
The ASEAN, 2021. “Creative Economy: Culture, Identity, and the Business of Creativity”. ISSN 2721-8058. Jakarta.
The International Trade Administration (ITA), 2022. Thailand - Country Commercial Guide https://www.trade.gov/country-commercial-guides/thailand-agriculture.
The International Trade Administration (ITA), 2022. “Sri Lanka - Country Commercial Guide”. https://www.trade.gov/country-commercial-guides/sri-lanka-agricultural-sector
The New York State Department of Labor, 2017, Location Quotients: A Statewide and Regional Analysis.
United Nations Publication, 2008, International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC), Revision 4.
United Nations Conference on Trade and Development, 2022. “Creative Economy Outlook 2022”. United Nations Publications. New York.
The World Bank, 2015.” Climate-Smart Agriculture in Sri Lanka”. CSA country profiles for Africa, Asia, and Latin America and the Caribbean series. Washington D.C.: The World Bank Group