@article{Salam_2014, title={ANALISIS PENENTUAN PELABUHAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA: APLIKASI METODE ECKENRODE}, volume={8}, url={https://jurnal.kemendag.go.id/bilp/article/view/83}, DOI={10.30908/bilp.v8i1.83}, abstractNote={<p>Tulisan ini mengkaji kriteria pelabuhan impor sebagai pintu masuk produk hortikultura. Metode analisis yang digunakan adalah metode pembobotan Eckenrode yaitu metode pembobotan yang digunakan untuk menentukan derajat kepentingan dari setiap kriteria yang ditetapkan dalam pengambilan keputusan. Dengan metode tersebut diperoleh hasil bahwa kriteria utama dari pelabuhan yang dapat dijadikan sebagai pintu masuk impor produk hortikultura adalah (1) kriteria keamanan, ketahanan, dan pelayanan pelabuhan, (2) kriteria ketersediaan sumber daya manusia, (3) kriteria fasilitas pelabuhan laut, (4) kriteria proteksi terhadap produk lokal, dan (5) kriteria wilayah perairan untuk pelabuhan laut. Kriteria pelabuhan tersebut dapat dijadikan rujukan bagi pengambil keputusan untuk menentukan pelabuhan yang akan ditetapkan sebagai pintu masuk impor produk hortikultura. Diharapkan bahwa beberapa pelabuhan seperti Belawan, Tanjung Perak, Batu Ampar, Soekarno Hatta dan Bitung dapat memenuhi kriteria sebagai pelabuhan impor dengan meningkatkan fasilitas pelabuhan laut dan wilayah perairan untuk pelabuhan laut, diantaranya fasilitas untuk tempat sandar kapal, pengembangan pelabuhan dan tempat karantina.</p><p> </p><p><em>This paper studies the criteria for determining port of the imported horticultural products. The study uses Eckenrode weighting analysis to indicate the degree of the importance of each of the selected criteria. The results find that the main criteria of the port to be eligible as an entrance point of the imported horticultural products are (1) Security, Resilience, and Service Ports, (2) Human Resource Availability, (3) Seaport Facilities, (4) Protection Against Local Products, and (5) Port Inland Sea Region. This paper suggests that several ports, namely, Belawan, Tanjung Perak, Batu Ampar, Soekarno </em>Hatta<em> and Bitung are qualified if these ports are able to increase facilities of sea ports and marine waters for sea ports which include facilities to berth the ship, port development and the place of quarantine.</em></p&gt;}, number={1}, journal={Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan}, author={Salam, Aziza Rahmaniar}, year={2014}, month={Jul.}, pages={1-24} }