@article{Ramana_Nasrudin_2018, title={DAMPAK DEVALUASI YUAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA PENDEKATAN MODEL PERSAMAAN SIMULTAN}, volume={12}, url={https://jurnal.kemendag.go.id/bilp/article/view/234}, DOI={10.30908/bilp.v12i1.234}, abstractNote={<p align="justify">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak devaluasi yuan terhadap perekonomian Indonesia. Penelitian ini menggunakan skenario simulasi model persamaan simultan dengan metode estimasi <em>Two Stage Least Square (2SLS). </em>Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa devaluasi yuan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia melalui jalur perdagangan dan investasi. Pada blok perdagangan, devaluasi yuan menyebabkan ekspor Indonesia ke negara lain mengalami penurunan, terutama ekspor ke China karena devaluasi yuan lebih besar dibandingkan rupiah. Hal ini membuat produk China relatif lebih murah dibandingkan Indonesia. Pada blok investasi, total investasi meningkat karena investor beralih dari China ke Indonesia yang didorong tingkat pengembalian modal di China menurun. Sementara itu, pada blok moneter, nilai rupiah dan PDB Indonesia menurun akibat penurunan net ekspor lebih besar dibandingkan peningkatan FDI. Devaluasi rupiah pun memicu <em>imported inflation</em>. Secara keseluruhan, devaluasi yuan berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap China, terutama dalam perdagangan. Hal ini dapat dilakukan dengan diversifikasi pasar dan peningkatan kualitas produk ekspor.</p><p align="justify"> </p><p align="justify"><em>This paper examines and provides an analysis regarding the impact of an economic shock, yuan devaluation, on the Indonesian economy. We analyze a simulation scenario by using simultaneous equation model with two-stage least square (2SLS) method. Empirical findings exhibit that shock has the significant impact on Indonesian economy through both of trade and investment transmissions. In trade block, Indonesian export to China has the most decreasing rather than others countries because of yuan more decrease than rupiah. In investment block, a total of investment gets the impact to rise, particularly in Foreign Direct Investment (FDI) from China, caused by decreasing wealth of foreign investors in China.   Meanwhile, in the monetary block, the value of rupiah and Indonesian GDP simultaneously get the impact to decline, whereas yuan devalution leads Indonesian inflation to rise. Therefore, it is essential for the government to decrease Indonesian dependence on China, particularly in trade block. Some options which government should implement are market diversification and increasing export products quality.</em></p&gt;}, number={1}, journal={Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan}, author={Ramana, Febria and Nasrudin, Nasrudin}, year={2018}, month={Jul.}, pages={117-134} }