EFISIENSI PEMASARAN GAMBIR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, SUMATERA BARAT

  • Amelira Haris Nasution Institut Pertanian Bogor
  • Ratna Winandi Asmarantaka Institut Pertanian Bogor
  • Lukman M Baga Institut Pertanian Bogor
DOI: https://doi.org/10.30908/bilp.v9i2.9
Abstract Views: 1681 | PDF Downloads: 2211

Downloads

Download data is not yet available.
  
Keywords: Efisiensi Operasional, Efisiensi Harga, Gambir, Gambier, Operational Efficiency, Price Efficiency

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi pemasaran gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dengan menggunakan analisis efisiensi operasional dan efisiensi harga. Penentuan responden petani dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, dan responden pedagang dipilih dengan snowball sampling. Data primer digunakan untuk melakukan analisis efisiensi operasional, sedangkan data sekunder time series bulanan dalam periode 2004 – 2014 digunakan untuk analisis efisiensi harga. Berdasarkan analisis efisiensi operasional terbukti bahwa saluran pemasaran yang terbentuk belum efisien akibat posisi tawar petani yang rendah. Dengan analisis efisiensi harga terungkap bahwa dalam jangka pendek, pasar gambir di tingkat petani tidak terintegrasi dengan pedagang besar dan ekportir, dan dalam jangka panjang pasar gambir di tingkat pedagang besar berkorelasi dengan eksportir namun tidak terintegrasi. Korelasi ini mengindikasikan adanya kolusi antara pedagang besar dan eksportir. Oleh karena itu, peran pemerintah diperlukan, terutama untuk mengoptimalkan regulasi pasar gambir yang ada di satu pihak dan meningkatkan peran kelembagaan petani di pihak lain. Kebijakan perbaikan akses informasi pasar dan ekspor gambir akan mampu menciptakan pemasaran gambir yang berpihak pada petani gambir.

 

This study aims at analyzing the market efficiency of gambier in Lima Puluh Kota Regency, West Sumatera using analysis of operational and price efficiency. Farmers were chosen using purposive sampling method and middlemen were selected using snowball sampling method. Primary data were used for the operational efficiency analysis, and secondary data which was monthly time series data from 2004 to 2014 were utilized for the price efficiency analysis. Based on the operational efficiency analysis, it was proven that the marketing channels had been inefficient because the bargaining power of farmers was weak. By using the price efficiency analysis, it showed that in the short run, gambier market in the farm level was not integrated with the middlemen and exporter levels, whereas in the long run, gambier market in middlemen level had corellation with the exporter level but they had not been integrated. This correlation indicated that there was a collusion between the middlemen and the exporters. Therefore, the role of government is needed to maximize the regulation of gambier market and to increase the role of farmer institutions. This can be done by improving the market access information and gambier export policy to create marketing which supports the gambier farmers.

Author Biographies

Amelira Haris Nasution, Institut Pertanian Bogor
Pasca Sarjana Agribisnis
Ratna Winandi Asmarantaka, Institut Pertanian Bogor
Fakultas Ekonomi dan Manajemen

References

Abbasian, M., F.S. Bidabadi, H. Ebrahimzadeh. (2010). Efficiency of Date Marketing System in Sistan and Bluchestan of Iran; a Marketing Margin Approach. AGRIC. ECON-CZECH. Vol 56(1): 43-50.

Adi, A. H. B. (2011). Pengembangan Agroindustri Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Afrizal, R. (2009). Analisis Produksi dan Pemasaran Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Alham F. (2013). Analisis Pemasaran Garam Di Kabupaten Sumenep Jawa Timur. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Asmarantaka, R.W. (2012). Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor: Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi Manajemen. Institut Pertanian Bogor

Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. (2013). Statistik Perdagangan Luar Negeri Sumatera Barat (Ekspor-Impor). Sumatera Barat: Badan Pusat Statistik Sumatera Barat.

Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. (2014). Sumatera Barat Dalam Angka. Sumatera Barat : Badan Pusat Statistik Sumatera Barat.

BAPPEDA Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. (2013). Pedoman Pengembangan (Master Plan) Gambir Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2011-2015. Kabupaten Lima Puluh Kota : BAPPEDA

BAPPENAS; GIZ Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH. (2013). Studi Kelayakan Usaha Pengolahan Produk Berbahan Baku Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota. Padang : BAPPENAS dan GIZ GmbH.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. (2014). Company Profile of Export Comodity From West Sumatera-Indonesia.

Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota. (2014). Perkembangan Harga Pasar Komoditi Perkebunan.

Elida, S. (2011). Strategi Pemasaran Gambir Kabupaten Kampar. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan. Vol 1 (3): 246-257.

Evalia, N.A., E.G. Sa’id., R.N. Suryana. (2012). Strategi Pengembangan Agroindustri dan Peningkatan Nilai Tambah Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Jurnal Manajemen dan Agribisnis. Vol 9(3): 173-182.

Emokaro, C.O., J. Egbodion. (2014). Effect of Marketing Cost on Marketing Margin Realizanle from Beef Sales in Benin City Nigeria. Sciencedomain Internasional. American Journal of Experimental Agriculture, Vol 4(2): 215-224.

Firdaus M, & Gunawan I. (2012). Integration Among Regional Vegetable Markets In Indonesia. J. ISSAAS. 18(2): 96-106.

Idrus, R.K. (2012). Trend Perkembangan Komoditi Unggulan Perkebunan Rakyat di Sumatera Barat. Jurnal Ekonomi STIE Haji Agus Salim Bukittinggi, Vol XII(2).

Kohls, R.I., J.N Uhl (2002). Marketing of Agricultural Products. Ninth Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Putri MA. (2013). Sistem Pemasaran Kopi Arabika Gayo Di Kabupaten Aceh Tengah Dan Bener Meriah, Provinsi Aceh: Pendekatan Structure, Conduct, Performance (SCP) [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rosiana, N. (2012). Sistem Pemasaran Gula Tebu (Cane Sugar) Dengan Pendekatan Structure, Conduct, Performance (SCP) [Kasus : Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Bungamayang] [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Sa’id, E.G. (2010). Review Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Agroindustri Strategis Nasional: Kelapa Sawit, Kakao Dan Gambir. J. Tek. Ind. Pert.19(1): 45-55.

Trade Map. (2014). List Of Pathner for A Product Commercualized By Indonesia Product: 3201901000 Gambier

Published
2015-12-31
How to Cite
Nasution, A. H., Asmarantaka, R. W., & Baga, L. M. (2015). EFISIENSI PEMASARAN GAMBIR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, SUMATERA BARAT. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 9(2), 221-239. https://doi.org/10.30908/bilp.v9i2.9
Section
Articles